GUBERNUR DKI BUKA PASAR RAKYAT

16 Aug

Jurnal INDONESIA, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, membuka pasar rakyat di lapangan Palad Cakung, Senin (15/8). Dalam pidato pembukaan pasar tersebut, Gubernur meminta para sponsor untuk maju ke depan. Kemudian ia memperkenalkan mereka satu-persatu kepada warga. Para sponsor tersebut di antaranya adalah Alfamart, Carrefour, Aperindo, dan Dharma Jaya. “Semoga pasar rakyat ini ada manfaatnya,” ujarnya.

Dia kemudian meresmikan pasar rakyat tersebut bersama Ditjen dan Walikota Jakarta Timur dengan memencet bel bersama-sama dan melepaskan rangkaian balon. “Moga (para sponsor) mendapat pahala,” kata Gubernur yang akrab dipanggil Foke itu.

Foke kemudian melayani jual beli pertama di stand sembako dengan disaksikan warga. Warga berbondong-bondong ingin pembeliannya dilayani oleh gubernur. Mereka mengantri dengan tertib. Setelah melayani beberapa warga, ia diminta untuk meninjau stand lain. “Minta amplopnya, Pak,” teriak beberapa warga.

Pada acara tersebut Foke juga mengunjungi beberapa stand, di antaranya stand Panca Nabati Prakarsa yang menjual minyak goreng kelapa sawit, stand Bosco yang menyediakan ayam, stand Dharma Jaya yang menjual daging 60 ribu per kilo, dan stand Dua Putra Perkasa Pratama yang menjual ikan murah dan segar. Setelah itu, ia berpamitan dengan melambaikan tangan. [Adhie/Agustika/Rep]

KLH LUNCURKAN SISTEM SERTIFIKASI BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN

12 Aug

Jurnal INDONESIA, JAKARTA– Pada tataran kebijakan pembangunan nasional, implementasi bangunan ramah lingkungan akan memberikan multi-manfaat yang penting, yaitu: peningkatan kualitas hidup warga masyarakat, perlindungan dan pengelolaan lingkungan, serta tumbuhnya kapasitas industri produk dan jasa yang terkait di dalam negeri.

Pada 12 Agustus 2011, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) meluncurkan Sistem Sertifikasi Bangunan Ramah Lingkungan dalam rangka mempercepat penyediaan sistem dan perangkat dalam penerapan UU No. 32 Tahun 2009. Salah satu implementasinya adalah standar/kriteria teknis yang terukur, terlaporkan dan terverifikasi untuk bidang perkotaan. Green Building Council Indonesia (GBCI) ditunjuk oleh KLH sebagai Lembaga Sertifikasi Bangunan Ramah Lingkungan yang pertama di Indonesia yang telah memenuhi persyaratan untuk diregistrasi kompetensinya.


Ket. Foto: MenLH diapit, Deputi VII KLH, GBCI dan dari Kementerian PU di saat Siaran Pers.

Bidang perkotaan bersifat strategis dalam mengimplementasikan perlindungan dan pengelolaan lingkungan, karena sektor perkotaan banyak menggunakan sumberdaya air, energi, material, dan lahan. Salah satu instrumen kebijakan yang dipromosikan adalah melalui penerapan Bangunan Ramah Lingkungan. Bangunan ramah lingkungan adalah bangunan dan pengelolaannya yang menerapkan kaidah Sustainable Consumption and Production serta sekaligus menjadi Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim yang sudah menjadi bagian dari agenda lingkungan global.

Menteri Negara Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Ir. Gusti Muhammad Hatta, MS, dalam sambutan mengatakan, “Saya telah memerintahkan jajaran Kementerian Lingkungan Hidup untuk mempercepat penyediaan sistem dan perangkat penerapan Undang Undang No. 32 Tahun 2009 serta meningkatkan kerjasama dengan pihak terkait. Salah satunya adalah implementasi standar/kriteria teknis yang terukur, terlaporkan dan terverifikasi untuk bidang perkotaan dengan melibatkan para praktisi yang kompeten dan masyarakat banyak secara langsung”.

Sistem ini penting untuk melakukan praktik nyata yang sekaligus menjadi sarana pemberdayaan dan pembelajaran para praktisi bangunan ramah lingkungan dan masyarakat, khususnya para penghuni, pengelola, pengguna dan pengunjung bangunan ramah lingkungan. Dampak ekonomi dan sosial yang diharapkan dari implementasi Bangunan Ramah Lingkungan adalah stimulasi “demand” dan “supply” dengan kuantitas, kualitas dan sebaran yang diharapkan semakin meluas di Indonesia. Hal ini sejalan dengan arah pembangunan nasional yang dicanangkan oleh Pemerintah, yaitu:  pro-growth, pro-poor, pro-job dan pro-environment.

Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, usai peluncuran sertifikasi itu, mengatakan program ini diharapkan turut membantu menekan laju emisi diIndonesia. Kontribusinya diharapkan nyata seperti target yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menekan laju emisi sebesar 26 persen.

Selain faktor emisi, ia yang didampingi Deputi Menteri LH Bidang Pembinaan Sarana Teknis Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas, Kementerian Lingkungan Hidup Henry Bastaman menjelaskan, implementasi sertifikasi ini juga untuk menghemat eksploitasi sumber daya alam.

Seperti efisiensi listrik yang bersumber dari bahan bakar fosil serta penggunaan air. Selain itu, didorong penggunaan material bangunan yang ramah lingkungan.

Ia menjelaskan, sistem ini penting untuk melakukan praktik nyata yang sekaligus menjadi sarana pemberdayaan dan pembelajaran para praktisi bangunan ramah lingkungan dan masyarakat, khususnya para penghuni, pengelola, pengguna, dan pengunjung bangunan ramah lingkungan.

Dalam pelaksanaan sertifikasi bangunan ramah lingkungan agar terjaga akuntabilitasnya dan dapat memberikan kepercayaan bagi masyarakat, KLH menyediakan dan menyelenggarakan beberapa peraturan dan infrastruktur dasar, yang mencakup: (1) Sistem sertifikasi bangunan ramah lingkungan; (2) Sistem verifikasi barang/jasa/teknologi ramah lingkungan; (3) Sistem pengadaan barang/jasa ramah lingkungan. Semua sistem tersebut diarahkan menjadi layanan publik dengan aturan tata tertib yang jelas. Diharapkan layanan publik yang disediakan oleh sistem sertifikasi ini segera dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan dapat menciptakan sinergi antara pihak pemerintah, dunia usaha, para praktisi dan masyarakat.  [Agustika/Adhie/KLH]

POLRESTRO JAKARTA PUSAT MENANGKAP DUA PERWIRA POLISI, DIDUGA MEMERAS PENGEDAR NARKOBA

5 Aug

Jurnal INDONESIA, JAKARTA— Anggota Kepolisian Resor Metropolitan (Polrestro) Jakarta Pusat menangkap dua perwira kepolisian yang diduga berupaya memeras pengedar narkoba di wilayah Kemayoran.

“Betul, ada anggota Polda Metro Jaya yang ditahan di (Polrestro) Jakarta Pusat,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar di Jakarta, Jumat (5/8).

Berdasarkan informasi, anggota Polrestro Jakarta Pusat menciduk dua perwira yang diduga memeras, yakni Komisaris Polisi R yang bertugas sebagai salah satu Kepala Unit Narkoba di Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya.

Sedangkan satu orang perwira lainnya, berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) yang dinas di Mabes Polri. Baharudin menyatakan kedua anggota bermasalah tersebut diduga terlibat pemerasan dan ditangkap sekitar sebulan lalu.

Perwira menengah kepolisian itu, belum dapat menjelaskan informasi maupun kronologis penangkapan terhadap kedua oknum petugas tersebut.

Namun Baharudin menegaskan petugas akan menindak tegas oknum petugas bermasalah tersebut, jika ditemukan bukti yang mendukung.  [Agustika/Rep]

MIM SUKSES MENGGELAR AKSI DAMAI KE MABES POLRI

15 Jul

Jurnall INDONESIA, JAKARTA— Lebih dari 30 ribu massa yang tergabung dalam ormas MIM (Masyarakat Indonesia Membangun) menggelar aksi damai. Mereka bergerak dari Lapangan Parkir Senayan menuju Mabes POLRI. Mereka sudah berdatangan sejak pukul 06.00 pagi, Kamis (14/7).

Para peserta aksi ini berkumpul dengan pakaian hitam-putih, membawa bendera merah putih, bendera MIM, serta sejumlah spanduk yang berisi tuntutan. Jumlah peserta aksi yang sangat besar ini berasal dari Jabodetabek. Mereka dikelompokkan sesuai wilayah masing-masing. Setelah koordinator aksi ini (Eko Priyanto, SE) bernegoisasi dengan Humas Mabes POLRI (Anton Bachrul Alam), akhirnya rombongan mulai bergerak menuju lokasi pada pukul 09.45 WIB.

Jurnal INDONESIA sempat mewawancarai keduanya. Ditegaskan oleh Eko, bahwa Syekh Al-Zaytun belakangan ini terus menerus difitnah, sehingga mengganggu aktivitasnya sebagai pendidik. “Kasihan para santri di sana, jadi terganggu belajarnya. Maka kami ke sini untuk menuntut keadilan dengan aksi damai ini. Kami persiapkan semuanya agar tertib, bahkan, kami bawa sendiri mobil toiletnya, yang di tempatkan di beberapa titik. Semoga aksi ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat, bagaimana seharusnya aksi massa itu”, ujar wali santri Al-Zaytun ini.

Adapun tuntutan yang mereka ungkapkan pada aksi damai itu yaitu menuntut keadilan bagi pimpinan pusat pendidikan terpadu Ma’had Al-Zaytun, Syekh Abdussalam Panji Gumilang & stafnya, Ustadz Abdul Halim, agar dibebakan dari tuduhan pemalsuan dokumen. Sebagaimana diketahui, keduanya selama ini terus didzolimi dengan fitnah yang dilontarkan oleh Imam Supriyanto, eks pengurus Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) yang keluar meninggalkan tanggung jawabnya. Belakangan diketahui bahwa aksi Supriyanto ini ternyata hanya bermotif keuntungan pribadi.

Sementara itu, Anton Bachrul Alam menyatakan apresiasinya terhadap aksi damai ini, karena walaupun dengan massa ribuan, namun tetap tertib. Mengenai tuntutannya, “tergantung hasil pertemuan di Mabes nanti”, pungkasnya.

Dalam keterangan tertulisnya, dinyatakan bahwa ormas MIM ini hadir di tengah masyarakat Indonesia, dengan visi ‘Indonesia Harus Kuat !’ serta mengusung platform ‘Masyarakat Indonesia Membangun’ : 1. Membangun untuk bersatu 2. Membangun untuk berdaulat 3. Membangun untuk adil & makmur 4. Membangun untuk memajukan kesejahteraan umum 5. Membangun untuk mencerdaskan kehidupan bangsa 6. Membangun untuk mewujudkan ketertiban dunia 7. Membangun untuk perdamaian abadi 8. Membangun untuk keadilan sosial 9. Membangun untuk mempertahankan kedaulatan rakyat.

Ternyata, apa yang mereka ungkapkan tersebut bukanlah isapan jempol belaka. Rombongan besar ini mampu membuktikannya, bahkan dimulai dari hal-hal kecil. Mereka berjalan rapi & tertib menyusuri trotoar, sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas. Tidak ada yang membuang sampah sembarangan, tidak ada teriak-teriak tak karuan, tak ada yang merokok, merekapun memberi jalan bagi pengendara yang keluar-masuk kantor.

‘Pasukan Putih’ ini terus bergerak long march. Untuk membangkitkan semangat, sepanjang jalan para peserta aksi menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, diantaranya lagu ‘Indonesia Raya’ & ‘Garuda Pancasila’ secara serempak, diiringi kibaran sang merah-putih. Seluruh peserta terlihat begitu bersemangat mengikuti aksi damai ini. Umumnya adalah anak-anak muda, pria & wanita. Namun ada juga yang membawa anak kecil. Bahkan, ada seorang peserta yang ikut aksi ini, meski harus didorong memakai kursi roda.

Memasuki halaman Mabes POLRI, rombongan disambut jepretan awak media yang sudah menunggu sejak pagi, plus ucapan selamat datang lewat pengeras suara. Tidak ada pengamanan berlebihan. Rupanya polisi sudah tahu bahwa aksi ini memang benar-benar damai. Peserta lalu memasuki lapangan Bhayangkara dengan tertib. Selanjutnya perwakilan aksi ini diterima di dalam kantor Mabes untuk bernegoisasi, diterima oleh Kabareskrim.

Sementara itu, di lapangan, peserta aksi mulai berorasi. Mereka mengungkapkan latar belakang aksi ini, yang mereka akui ‘terpaksa’ dilakukan. Dibacakan pula tuntutannya, seperti yang sudah ditulis di atas. Di akhir orasinya yang pertama ini, orator bertanya, “Apakah Panji Gumilang benar-benar tidak berguna..?!” di hadapan seluruh peserta, juga aparat kepolisian dan para wartawan dari berbagai media yang ada di lapangan itu.

Tatkala memasuki waktu dzuhur, seluruh peserta diajak sholat berjama’ah. Disinilah terlihat pemandangan yang luar biasa. Ribuan ‘pendemo’ berbaju putih terlihat khusyu’ menjalankan sholatnya dengan sangat kompak. Para jurnalispun tak menyia-nyiakan momen langka ini dengan mengabadikannya lewat camera mereka. Usai sholat berjama’ah, dilanjutkan dengan makan siang. Umumnya mereka membawa bekal masing-masing. Sampahnya dimasukkan ke kantong plastik lalu mereka bawa.

Setelah makan siang, orasi jilid dua pun digelar. Kali ini, di awali pembacaan Asma’ul Husna bersama-sama. Terlihat semua peserta sudah hafal dengan asma Alloh ini. Tak ayal, Asma’ul Husnapun menggema di lapangan ini.

Tak berapa lama kemudian, perwakilan aksi diiringi para petinggi Mabes POLRI kembali ke lapangan. Kemudian, Humas MIM Imam Prawoto, MBA naik ke panggung, memberikan kabar baik bahwa tuntutan mereka dipenuhi oleh Mabes POLRI. Seketika, seluruh peserta aksi bersorak mengucap syukur.

Setelah aksi damai ini ditutup do’a, akhirnya mereka membubarkan diri, kembali ke rumahnya masing-masing dengan tertib. Polisipun menyalami peserta di pintu keluar lapangan seraya berterima kasih telah berlaku tertib & damai.

(Adi AJR)

Pemprov Perjuangkan Pembatasan Truk

31 May
Tooltip

Jurnal INDONESIA, JAKARTA – Pemprov DKI dan Polda Metro Jaya tetap akan memperjuangkan dipermanenkannya kebijakan pembatasan operasional truk di tol dalam kota. Pasalnya, banyak dampak positif yang ditimbulkan kebijakan itu dalam mengurai kemacetan dan mengurangi polusi udara.

“Jalur yang kami rekomendasi tetap seperti yang awal diujicobakan saat pembatasan truk sejak 10 Mei hingga 27 Mei lalu,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono, Senin (30/5).

Saat uji coba, kata dia, lalu lintas angkutan berat di jalan tol dalam kota pada pukul 22.00 ke atas terlihat meningkat dan sudah mencapai 1.736 unit armada setiap jamnya. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran yang tinggi dari para pengusaha dan pengemudi truk untuk mengikuti kebijakan baru itu. Dari uji coba tersebut, angkutan berat terlihat sudah dapat membiasakan diri menggunakan jalur tol lingkar luar Cikunir Cacing.

Karena itu, Dishub DKI akan memperjuangkan pembatasan truk dengan pengaturan waktu operasional angkutan barang, peti kemas, dan angkutan berat lainnya tetap diberlakukan mulai pukul 05.00 hingga 22.00 WIB. Jalur tol yang tetap direkomendasikan untuk dibatasi ialah ruas Cawang-Tomang, Tomang-Pluit, dan Tomang-Puri Kembangan.

Terkait protes dari Organisasi Angkutan Darat (Organda), Pristono meyakinkan akses ke pelabuhan tetap terbuka, tetapi waktunya diatur. “Jadi, tidak ada alasan lagi untuk keberatan terhadap kebijakan tersebut,” ungkapnya.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombe Royke Lumowa menegaskan pihaknya akan mendukung rencana Pemprov DKI berjuang memermanenkan kebijakan pembatasan truk.

Untuk itu, Royke berharap Kementerian Perhubungan setuju dengan kebijakan tersebut dan mengeluarkan SK Kementerian. SK akan menjadi dasar hukum bagi pemberlakuan kebijakan pembatasan truk. “SK Kementerian itu akan menjadi dasar hukum agar kebijakan tersebut bisa dilaksanakan dengan maksimal,” tandasnya.

Keputusan Terbaik

Peneliti dari Institut Studi Transportasi (Instran), Izzul Waro, menilai pembatasan operasional angkutan berat di jalan tol dalam kota merupakan keputusan terbaik saat ini. Namun, pembatasan tersebut seharusnya diikuti dengan kebijakan penyelesaian permasalahan transportasi secara menyeluruh, seperti percepatan penyelesaian pembangunan jalan tol lingkar luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2).

“Untuk saat ini, pembatasan truk di jalan tol dalam kota merupakan keputusan terbaik. Namun kebijakan itu harus dibarengi dengan percepatan menyelesaikan JORR W2 sehingga benang ruwet transportasi terselesaikan,” katanya. Di samping itu, ia mengusulkan perlunya jalan tol khusus ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Wakil Wali Kota Jakarta Barat Sukarno memastikan JORR W2 paling cepat baru bisa dioperasikan pada tahun depan. Pembangunannya baru akan dimulai pada Juli 2011. “Saat ini JORR sedang dalam tahap pembebasan lahan, dan bulan Juli dimulai pembangunannya. Diharapkan pada tahun depan sudah digunakan untuk mengurai kemacetan.”

Ia mengakui keberadaan jalan tol sepanjang 7,87 kilometer dari Jakarta Barat hingga Jakarta Selatan itu memiliki peranan penting untuk mengurangi kemacetan yang disebabkan oleh truk dan kontainer di tol dalam kota. Dengan adanya JORR W2, angkutan berat tak perlu lagi mauk ke tol dalam kota saat mengantar barang yang diangkutanya.

“Memang ini (JORR W2) menjadi titik penting mengurai kemacetan. Persoalan pembatan truk di tol dalam kota pun tidak akan menjadi masalah lagi, karena truk akan lewat di JORR W2 ini,” jelasnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto mengakui bahwa dengan adanya JORR W2, tidak ada alasan lagi truk dan kontainer menolak pembatasan jam operasiona di tol dalam kota dan ruas jalan dalam kota lainnya. (Adhie/KJ)

POLDA METRO JAYA SIAPKAN 900 PERSONEL AMANKAN KONGRES PSSI

18 May

Jurnal INDONESIA, JAKARTA – Polda Metro Jaya akan mengerahkan 900 personel untuk mengamankan penyelenggaraan Kongres PSSI. Rencananya kongres berlangsung pada Jumat (20/5) di Hotel Sultan, Jakarta Pusat.

Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sujarno, mengatakan teknis pengamanan utama dilakukan Polisi Resort Jakarta Pusat. Namun, Polda Metro Jaya tetap memberikan bantuan personel. “Pengamanan jadi tanggung jawab polisi,” kata Sujarno di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (18/5).

Sujarno mengatakan, pengamanan akan dilakukan di Hotel Sultan dan juga kantor PSSI. Menurutnya, proses pengamanan akan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. “Sangat fleksibel,” katanya.

Penyelenggara dari Komite Normalisasi PSSI, kata Sujarno, sudah melayangkan izin pengamanan ke Polres Jakarta Pusat. Sujarno berharap kongres tersebut dapat berlangsung dengan lancar dan aman. “Sesuai juga dengan aspirasi masyarakat,” katanya.

Mengenai keterlibatan satuan Tentara Nasional Indonesia (TNI), polisi akan berkoordinasi untuk bersama-sama melakukan pengamanan. Hari ini, katanya, pihaknya telah melayangkan surat koordinasi ke Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI. “Kita meminta rekan-rekan untuk membantu,” katanya.

Sujarno juga mengatakan bahwa pihaknya belum menerima informasi dari kelompok manapun yang berencana menggelar aksi demonstrasi saat Kongres PSSI digelar. Namun, jika ada aksi demonstrasi, pihaknya tetap melayani dan melakukan proses pengamanan. (Hery/Rep)

LATIHAN KUNGFU, LOMPAT DARI FLY OVER

2 May

Jurnal INDONESIA, JAKARTA — Ada-ada saja ulah lelaki yang satu ini. Dengan berdalih sedang latihan kung fu dia melompat dari jembatan layang atau Fly Over Roxy Mas, Jakarta Pusat, Minggu (1/5) pukul 20.30. Akibatnya Miftah, 28,  dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka di sekuju tubuhnya.

Tidak itu saja, akibat ulah warga Jatinegara, Jakarta Timur ini, polisi dan warga jadi sibuk. Yang lebih memprihatinkan adalah kios kue yang ada di bawah jembatan layang itu berantakan. Tentu saja akibat ulah isengnya itu merugikan banyak orang.

Menurut Jimy Ardana, sekira pukul 20.30 malam, ia melihat seorang lelaki naik ke jembatan layang tersebut. Tak lama kemudian tubuhnya melayang dan terhempas ke bawah menimpa atap kios kue dan jatuh lagi menimpa sepeda motor yang sedang diparkir. Korban mengalami luka-luka pada bagian kepala atas, dahi, batang hidung, alis mata kiri dan pipi kiri.

Ketika ditanai warga, Miftah  mengaku sengaja loncat dalam rangka latihan kung fu. Kasusnya ditangani Polsek Gambir, Jakarta Pusat. (Adhie/PK)